Selasa, 22 Maret 2011

wi fi dan wi max

Wi-Fi
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
1.       Spesifikasi
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, 802.11n.
Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama. Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:

·         Channel 1 - 2,412 MHz;
·         Channel 2 - 2,417 MHz;
·         Channel 3 - 2,422 MHz;
·         Channel 4 - 2,427 MHz;
·         Channel 5 - 2,432 MHz;
·         Channel 6 - 2,437 MHz;
·         Channel 7 - 2,442 MHz;
·         Channel 8 - 2,447 MHz;
·         Channel 9 - 2,452 MHz;
·         Channel 10 - 2,457 MHz;
·         Channel 11 - 2,462 MHz

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat --khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.
Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot. Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia. Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia.
Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002 (www.analysys.com).
2        . Mode Akses Koneksi Wi-fi
Ada 2 mode akses koneksi Wi-fi, yaitu:
a.       Ad-Hoc
Mode koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara langsung, atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Keuntungannya, lebih murah dan praktis bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3 komputer, tanpa harus membeli access poin.
b.       Infrastruktur
Menggunakan Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network).

3.                   Sistem Keamanan Wi-fi
Terdapat beberapa jenis pengaturan keamanan jaringan Wi-fi, antara lain:
  1. WPA Pre-Shared Key
  2. WPA RADIUS
  3. WPA2 Pre-Shared Key Mixed
  4. WPA2 RADIUS Mixed
  5. RADIUS
  6. WEP
4.                Popularitas Wi-fi
Di Indonesia sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak Internet yang sedang berselancar sambil menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan hal yang asing. Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe --seperti Kafe Starbucks dan La Moda Cafe di Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Coffee Bean di Cilandak Town Square-- dimana pengunjung dapat membuka Internet untuk melihat berita politik atau gosip artis terbaru sembari menyeruput cappucino panas.
Dewasa ini, bisnis telepon berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) juga telah menggunakan teknologi Wi-Fi, dimana panggilan telepon diteruskan melalui jaringan WLAN. Aplikasi tersebut dinamai VoWi-FI (Voice over Wi-Fi).
Beberapa waktu lalu, standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu mendukung pengoperasian layanan video streaming. Bahkan diprediksi, nantinya dapat dibuat kartu (card) berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalam peralatan eletronik, mulai dari kamera digital sampai consoles video game (ITU News 8/2003).
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas pengguna teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu berimplikasi positif bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk Indonesia. Meskipun demikian, pemerintah seyogyanya menyikapi fenomena tersebut secara bijak dan hati-hati. Pasalnya, secara teknologis jalur frekuensi --baik 2,4 GHz maupun 5 GHz-- yang menjadi wadah operasional teknologi Wi-Fi tidak bebas dari keterbatasan (Kompas, 5/2/2004).
Pasalnya, pengguna dalam suatu area baru dapat memanfaatkan sistem Internet nirkabel ini dengan optimal, bila semua perangkat yang dipakai pada area itu menggunakan daya pancar yang seragam dan terbatas. Apabila prasyarat tersebut tidak diindahkan, dapat dipastikan akan terjadi harmful interference bukan hanya antar perangkat pengguna Internet, tetapi juga dengan perangkat sistem telekomunikasi lainnya.
Bila interferensi tersebut berlanjut --karena penggunanya ingin lebih unggul dari pengguna lainnya, maupun karenanya kurangnya pemahaman terhadap keterbatasan teknologinya-- pada akhirnya akan membuat jalur frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Keterbatasan lain dari kedua jalur frekuensi nirkabel ini (khususnya 2,4 GHz) ialah karena juga digunakan untuk keperluan ISM (industrial, science and medical).
Konsekuensinya, penggunaan komunikasi radio atau perangkat telekomunikasi lain yang bekerja pada pada pita frekuensi itu harus siap menerima gangguan dari perangkat ISM, sebagaimana tertuang dalam S5.150 dari Radio Regulation.
                Dalam rekomendasi ITU-R SM.1056, diinformasikan juga karakteristik perangkat ISM yang pada intinya bertujuan mencegah timbulnya interferensi, baik antar perangkat ISM maupun dengan perangkat telekomunikasi lainnnya. Rekomendasi yang sama menegaskan bahwa setiap anggota ITU bebas menetapkan persyaratan administrasi dan aturan hukum yang terkait dengan keharusan pembatasan daya. Menyadari keterbatasan dan dampak yang mungkin timbul dari penggunaan kedua jalur frekuensi nirkabel tersebut, berbagai negara lalu menetapkan regulasi yang membatasi daya pancar perangkat yang digunakan.


WiMAX

WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX di antara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.
1.    Perkembangan Teknologi Wireless
Wi Max Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE), seperti standar 802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless Fidelity (WiFi), dan 802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX).
Pada jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data yang overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA. Masing-masing evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai layanan baru atau mengarah pada layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara bersamaan (triple play). Sehingga strategi pengembangan layanan broadband wireless dibedakan menjadi Mobile Network Operator (MNO) dan Broadband Provider (BP).

2.             Sekilas Tentang WiMAX

WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX di antara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise.
Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.
Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau dikenal dengan BWA.

3.       Spektrum Frekuensi WiMAX

Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator yang memperoleh licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi secara bebas di semua area.

WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.
Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.
Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit.

4.          Elemen Perangkat WiMAX

Elemen/ perangkat WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan asesoris lainnya  misalnya:
a.       Base Station (BS)
Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar WiMAX. Komponen BS terdiri dari:
  • NPU (networking processing unit card)
  • AU (access unit card)up to 6 +1
  • PIU (power interface unit) 1+1
  • AVU (air ventilation unit)
  • PSU (power supply unit) 3+1
b.       Antena
Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan dilayani.
c.       Subscriber Station (SS)
Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.
5.        Teknologi WiMAX dan Layanannya
BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.
Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS). Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh operator baru atau pun service provider
6.    Tinjauan Teknologi
WiMax adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan standar dan implementasi yang mampu beroperasi berdasarkan jaringan nirkabel IEEE 802.16, seperti WiFi yang beroperasi berdasarkan standar Wireless LAN IEEE802.11. Namun, dalam implementasinya WiMax sangat berbeda dengan WiFi.
Pada WiFi, sebagaimana OSI Layer, adalah standar pada lapis kedua, dimana Media Access Control (MAC) menggunakan metode akses kompetisi, yaitu dimana beberapa terminal secara bersamaan memperebutkan akses. Sedangkan MAC pada WiMax menggunakan metode akses yang berbasis algoritma penjadualan (scheduling algorithm). Dengan metode akses kompetisi, maka layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang tergantung kepada Kualitas Layanan (Quality of Service) yang stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada WiMax, dimana digunakan algoritma penjadualan, maka bila setelah sebuah terminal mendapat garansi untuk memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan terus memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya.
Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular.
Banyaknya institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena standar ini menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik terhadap redaman dan dengan demikian memiliki daya penetrasi yang lebih baik di dalam gedung. Pada saat ini, sudah ada jaringan yang secara komersial menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162.
Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi dengan memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus. Standar WiMax memberikan koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi yang lebih rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur (multi-path signals), sebagaimana standar 802.16n.

7.       Manfaat Membangun Jaringan LAN (Local Area Network)

Banyak keuntungan yang didapatkan dari terciptanya standardisasi industri ini. Para operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan WiMAX dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan tingkat kompatibilitas lebih tinggi. Selain itu, pasarnya juga lebih meluas karena WiMAX dapat mengisi celah broadband yang selama ini tidak terjangkau oleh teknologi Cable dan DSL (Digital Subscriber Line).
WiMAX salah satu teknologi memudahkan mereka mendapatkan koneksi Internet yang berkualitas dan melakukan aktivitas. Sementara media wireless selama ini sudah terkenal sebagai media yang paling ekonomis dalam mendapatkan koneksi Internet. Area coverage-nya sejauh 50 km maksimal dan kemampuannya menghantarkan data dengan transfer rate yang tinggi dalam jarak jauh, sehingga memberikan kontribusi sangat besar bagi keberadaan wireless MAN dan dapat menutup semua celah broadband yang ada saat ini. Dari segi kondisi saat proses komunikasinya, teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada dalam posisi Line Of Sight (posisi perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apa pun di depannya) dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS (Base Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut.
Selain itu, dapat melayani baik para pengguna dengan antena tetap (fixed wireless) misalnya di gedung-gedung perkantoran, rumah tinggal, toko-toko, dan sebagainya, maupun yang sering berpindah-pindah tempat atau perangkat mobile lainnya. Mereka bisa merasakan nikmatnya ber-Internet broadband lewat media ini. Sementara range spektrum frekuensi yang tergolong lebar, maka para pengguna tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama mereka berada dalam range frekuensi operasi dari BTS.
Sistem kerja MAC-nya (Media Access Control) yang ada pada Data Link Layer adalah connection oriented, sehingga memungkinkan penggunanya melakukan komunikasi berbentuk video dan suara. Siapa yang tidak mau, ber-Internet murah, mudah, dan nyaman dengan kualitas broadband tanpa harus repot-repot. Anda tinggal memasang PCI card yang kompatibel dengan standar WiMAX, atau tinggal membeli PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) yang telah mendukung komunikasi dengan WiMAX. Atau mungkin Anda tinggal membeli antena portabel dengan interface ethernet yang bisa dibawa ke mana-mana untuk mendapatkan koneksi Internet dari BTS untuk fixed wireless.
(wikipedia bahasa indonesia)

 


 





Kamis, 02 Desember 2010

mengenal teknologi hard disk


1.      Mengenal Teknologi Hard disk
Hard disk merupakan piranti penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi.
hd6.jpg Data disimpan dalam lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang dikenal sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, hard disk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari sector disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka head akan berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlukan untuk mencari track ini dinamakan latency.



Gambar I: Hard disk
Hard disk merupakan media penyimpan yang didesain untuk dapat digunakan menyimpan data dalam kapasitas yang besar. Hal ini dilatar belakangi adanya program aplikasi yang tidak memungkinkan berada dalam 1 media penyimpan dan juga membutuhkan media penyimpan berkas yang besar misalnya database suatu instansi.  Tidak hanya itu, hard disk diharapkan juga diimbangi dari kecepatan aksesnya. Kecepatan hard disk bila dibandingkan dengan media penyimpan data biasa, sangat jauh. Hal ini dikarenakan hard disk mempunyai mekanisme yang berbeda dan teknologi bahan yang tentu saja lebih baik dari pada media penyimpan data biasa.  Bila tanpa hard disk, dapat dibayangkan betapa banyak yang harus disediakan untuk menyimpan data kepegawaian suatu instansi atau menyimpan program aplikasi. Hal ini tentu saja tidak efisien. Ditambah lagi waktu pembacaannya yang sangat lambat bila menggunakan media penyimpanan  data konvensional tersebut. (www.pcguide.com)
2.      Sejarah Perkembangan Hard disk
Hard disk pada awal perkembangannya didominasi oleh perusahaan raksasa yang menjadi standard komputer yaitu IBM. Ditahun-tahun berikutnya muncul perusahaan-perusahaan lain antara lain Seagate, Quantum, Conner sampai dengan Hewlet Packard’s di tahun 1992.  Pada awalnya teknologi yang digunakan untuk baca/tulis, antara head baca/tulisnya dan piringan metal penyimpannya saling menyentuh. Tetapi pada saat ini hal ini dihindari, dikarenakan kecepatan putar hard disk saat ini yang tinggi, sentuhan pada piringan metal penyimpan justru akan merusak fisik dari piringan tersebut.
hd1.jpg
    Gambar II : Evolusi Teknologi Hardisk Menurut IBM
Dari gambar tersebut dapat dilihat dari tahun 1984 sampai dengan 2006 mendatang, perkembangan teknologi penyimpanan data berkembang cepat. Mulai dari ukuran mikro untuk penggunaan laptop sampai ukuran normal untuk penggunaan PC Desktop. (www.fadli.za.net)
3.      Perkembangan Hard disk
Perkembangan hard disk dapat kita amati dari beberapa karakteristik berikut :
a. Kerapatan Data/Teknologi Bahan
Merupakan ukuran teknologi bahan yang digunakan seberapa besar bit data yang mampu disimpan dalam satu satuan persegi. Dalam hal kerapatan data dari awal sampai sekarang terjadi evolusi yang sangat kontras. Pada awal perkembangannya kerapannya sekitar 0.004 Gbits/in2 tetapi pada tahun 1999 labortorium IBM sudah ada sekitar 35.3 Gbits/in2. Hard disk pada awal perkembangannya, bahan yang digunakan sebagai media penyimpan adalah iron oxide. Tetapi sekarang banyak digunakan media thin film. Media ini merupakan media yang lebih banyak menyimpan data dari pada iron oxide pada luasan yang sama dan juga sifatnya yang lebih awet.
b. Struktur head baca/tulis
Head baca/tulis merupakan perantara antara media fisik dengan data elektronik. Lewat head ini data ditulis ke medium fisik atau dibaca dari medium fisik. Head akan mengubah data bit menjadi pulsa magnetik dan menuliskannya ke medium fisik. Pada proses pembacaan data prosesnya merupakan kebalikannya.
hd2.jpg
Gambar III : Desain karakteristik kebanyakan head baca/tulis
Proses baca tulis data merupakan hal yang sangat penting, oleh karena itu mekanismenya juga perlu diperhatikan.. Dulu head bersentuhan fisik dengan metal penyimpan. Kini antara head dan metal penyimpan sudah diberi jarak. Bila head bersentuhan dengan metal penyimpan, hal ini akan menyebabkan kerusakan permanen fisik, head yang aus, tentu saja panas akibat gesekan. Apalagi teknologi sekarang kecepatan putar hard disk sudah sangat cepat.
Selain itu teknologi head hard disk pun juga mengalami evolusi.  Evolusi head baca/tulis hard disk : Ferrite head, Metal-In-Gap (MIG) head, Thin Film (TF) Head, (Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, Giant Magnetoresistive (GMR) Heads dan sekarang yang digunakan adalah Colossal Magnetoresistive (CMR) Heads.
Ferrite head, merupakan teknologi head yang paling kuno, terbuat dari inti besi yang berbentuk huruf U dan dibungkus oleh lilitan elektromagnetis. Teknologi ini di implementasikan pada pertengahan tahun 1980 pada hard disk Seagate ST-251. Kebanyakan terdapat pada hard disk yang ukurannya kurang dari 50MB.
Metal-In-Gap (MIG), merupakan penyempurnaan dari head Ferrite. Biasanya digunakan pada hard disk yang ukurannya 50MB sampai dengan 100MB. Thin Film (TF) heads, berbeda jauh dengan jenis head sebelumnya. Head ini dibuat dengan proses photolothografi seperti yang digunakan pada pembuatan prosessor.  (Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, head ini digunakan untuk membaca saja. Untuk penulisannya digunakan head jenis Thin Film. Di implementasikan pada hard disk ukuran 1GB sampai dengan 30GB.
Giant Magnetoresistive (GMR) Heads, merupakan penemuan dari peneliti Eropa Peter Gruenberg and Albert Fert. Digunakan pada hard disk ukuran besar seperti 75GB dan kerapatan tinggi sekitar 10 Gbits/in2 sampai dengan 15 Gbits/in2.
Karena teknologi Giant Magnetoresistive (GMR) mulai ditarik dari pasaran, sebagai penggantinya adalah Colossal Magnetoresistive (CMR). (www.bizspaceinfotech.com)
c.       Kecepatan Putar Disk
Kecepatan putar pada jaman awal sekitar 3600RPM. Dengan semakin berkembangnya teknologi, kecepatan putar ditingkatkan menjadi 4500RPM dan 5400RPM. Karena kebutuhan media penyimpan yang mempunyai kemampuan tinggi dibuatlah dengan kecepatan 7200RPM yang digunakan pada hard disk SCSI.
hd3.jpgBerikut tabel kecepatan hard disk yang diaplikasikan pada berbagai jenis interface yang berbeda :






4. Kapasitas
Kapasitas hard disk pada saat ini sudah mencapai orde ratusan GB. Hal ini dikarenakan teknologi bahan yang semakin baik, kerapatan data yang semakin tinggi. Teknologi dari Western Digital saat ini telah mampu membuat hard disk 200GB dengan kecepatan 7200RPM. Sedangkan Maxtor dengan Maxtor MaxLine II-nya yaitu hard disk berukuran 300GB dengan kecepatan 5400RPM. Beriringan dengan transisi ke ukuran hard disk yang lebih kecil dan kapasitas yang semakin besar terjadi penurunan dramatik dalam harga per megabyte penyimpanan, membuat hard disk kapasitas besar tercapai harganya oleh para pemakai komputer biasa.
Pada tiap piringan penyimpan terdapat satu head. Untuk menjangkau tengah pinggir piringan digunakan sliders sebagai perantaranya.
5.      Proses Baca Harddisk
Saat sebuah sistem operasi mengirimkan data kepada hard disk untuk direkam, hard disk tersebut memproses data tersebut menggunakan sebuah formula matematikal yang kompleks yang menambahkan sebuah bit ekstra pada data tersebut.Bit tersebut tidak memakan tempat di kemudian hari, saat data diambil, bit ekstra tersebut memungkinkan hard disk untuk mendeteksi dan mengoreksi kesalahan acak yang disebabkan oleh variasi dari medan magnet di dalam hard disk tersebut. Kemudian, hard disk ersebut menggerakkan head melalui track yang sesuai dari platter tersebut.
Saat berada di atas track yang benar, hard disk menunggu sampai platter berputar hingga sector yang diinginkan berada di bawah head.. Semakin pendek waktu `seek` dan `latency`, semakin cepat hard disk tersebut menyelesaikan pekerjaannya. Saat komponen elektronik hard disk menentukan bahwa sebuah head berada di atas sector yang tepat untuk menulis data, hard disk mengirimkan pulsa elektrik pada head tersebut. Pulsa tersebut menghasilkan sebuah medan magnetik yang mengubah permukaan magnetik pada platter.
 Variasi yang terekam tersebut sekarang mewakili sebuah data. Membaca data memerlukan beberapa proses perekaman. Hard disk memposisikan bagian pembaca dari head di atas track yang sesuai, dan kemudian menunggu sector yang tepat untuk berputar di atasnya. Saat spektrum magnetik tertentu yang mewakili data Anda pada sector dan track yang tepat berada tepat di atas head pembaca, komponen elektronik hard disk mendeteksi perubahan kecil pada medan magnetik dan mengubahnya menjadi bit. Saat hard disk tersebut selesai mengecek error pada bit dan membetulkannya jika perlu, ia kemudian mengirimkan data tersebut pada sistem operasi.
6.      Memperbaiki hard disk yang bad Sector
Hard disk adalah media penyimpan yang sangat penting pada komputer. Sayangnya umur pemakaian yang terbatas. Kerusakan pada hard disk dapat disebabkan beberapa hal. Misalnya :
  1. Power supply yang tidak memadai dan merusak kontroller hard disk dan motor.
  2. Hard disk terjatuh dan merusak mekanik didalamnya atau minimal terjadi bad sector.
  3. Terlalu sering dibawa bawa tanpa pengaman membuat platter hard disk rusak karena goncangan berlebih.
  4. Suhu didalam hard disk yang panas membuat kondisi hard disk dalam lingkungan tidak stabil.
  5. Kondisi MTBF/umur hard disk, sudah tercapai dan akan rusak.
Hal yang masih dapat dilakukan untuk memperbaiki  hard disk yang terkena bad sector adalah hanya kondisi dimana hard disk masih berputar, keadaan controller hard disk masih bekerja. Tetapi keadaan ini masih dibagi lagi, bila ingin mengunakan hard disk yang terkena bad sector.
 Masalah penyebab bad sector adalah salah satu kerusakan yang sering terjadi. Kondisi kerusakan oleh bad sector dibedakan oleh 3 keadaan.
  1. Kondisi dimana platter hard disk aus. Pada kondisi ini hard disk memang sudah tidak dapat digunakan. Semakin lama hard disk semakin rusak dan tidak berguna lagi untuk dipakai sebagai media storage.
  2. Kondisi platter yang aus tetapi belum mencapai kondisi kritis. Kondisi ini dapat dikatakan cukup stabil untuk hard disk. Kemungkinan hard disk masih dapat diperbaiki karena platter masih mungkin dilow level.
  3. Kondisi platter yang aus, baik kondisi yang parah atau ringan tetapi kerusakan terdapat di cluster 0 (lokasi dimana informasi partisi hard disk disimpan). Kondisi ini tidak memungkinkan hard disk diperbaiki.
Membicarakan keadaan hard disk  untuk diperbaiki hanya memungkinkan perbaikan pada kondisi ke 2, dimana permukaan hard disk masih stabil tetapi terdapat kerusakan ringan di beberapa tempat.
Tujuan : 
a.      Upaya untuk mengunakan hard disk yang terdapat bad sector
b.      Mengeluarkan lokasi kerusakan pada bad sector.
Tahapan 1
Pastikan kondisi platter hard disk yang rusak. Untuk mengetahui hal ini hard disk harus dilakukan LOW LEVEL FORMAT (LLF). LLF dapat dilakukan dari BIOS atau Software. Untuk BIOS, beberapa PC lama seperti generasi 486 atau Pentium (586) memiliki option LLF. Atau dapat mengunakan software LLF. Untuk mendapatkan software LLF dapat diambil di Site pembuat hard disk. Atau mencari utiliti file seperti hddutil.exe (dari Maxtor - MaxLLF.exe) dan wipe.exe versi 1.0c 05/02/96.
Fungsi dari software LLF adalah menghapus seluruh informasi baik partisi, data didalam hard disk serta informasi bad sector. Software ini juga berguna untuk memperbaiki kesalahan pembuatan partisi pada FAT 32 dari Windows Fdisk.
Setelah menjalankan program LLF, maka hard disk akan benar-benar bersih seperti kondisi pertama kali digunakan. Pemakaian LLF software akan menghapus seluruh data didalam hard disk. Proses selanjutnya adalah dengan metode try dan error.
Tahapan 2
Proses selanjutnya adalah dengan metode try dan error. Tahapan untuk sesi ini adalah :
a.       Membuat partisi hard disk: Dengan program FDISK dengan 1 partisi saja, baik primary atau extended partisi. Untuk primary dapat dilakukan dengan single hard disk , tetapi bila menghendaki hard disk sebagai extended, diperlukan sebuah hard disk sebagai proses boot dan telah memiliki primary partisi (partisi untuk melakukan booting).
b.      Format hard disk: Dengan FORMAT C: /C. Penambahan perintah /C untuk menjalankan pilihan pemeriksaan bila terjadi bad sector. Selama proses format periksa pada persentasi berapa kerusakan hard disk.
c.       Buat partisi kembali dengan FDISK, buang seluruh partisi didalam hard disk sebelumnya, dan buat kembali partisi sesuai catatan kerusakan yang terjadi. Pada Primary partisi tidak terlihat dan hanya ditunjukan partisi extended.
d.      Untuk memastikan apa bad sector sudah terletak pada partisi hard disk yang akan dibuang, lakukan format pada seluruh letter hard disk dengan perintah FORMAT /C. Bila bad sector memang terdapat pada partisi yang dibuang, maka partisi tersebut dapat langsung dibuang. Tetapi bila terjadi kesalahan, misalnya kerusakan bad sector tidak didalam partisi yang akan dibuang melainkan terdapat pada partisi yang akan digunakan, anda harus mengulangi kembali proses dari awal dengan membuang partisi dimana terdapat kesalahan dalam membagi partisi yang terkena bad sector. Hal yang perlu diingat, pembuatan partisi dilakukan dari awal ke akhir, misalnya C, D, E dan selanjutnya. Untuk membuang partisi mengunakan cara sebaliknya yaitu dari Z ke C. Kesalahan dalam membuang dan membuat partisi yang acak acakan akan mengacaukan sistem partisi hard disk
e.       Proses selanjutnya adalah membuang partisi yang tidak digunakan lagi. Setelah melakukan pemeriksaan dengan program FORMAT, maka pada proses selanjutnya adalah membuang partisi yang mengandung bad sector.
f.       Pada akhir tahapan kita dapat memeriksa kembali partisi hard disk dengan option 4 (Display partitisi) pada program FDISK, yaitu  Letter hard disk dibagi atas C sebagai Primary partisi dan digunakan sebagai boot, D (758MB) dan E (81MB) adalah partisi ke 2 dan ke 3 pada extended partisi.
Bila kita belum puas dengan hasil mencari bad sector, maka kita dapat mengulangi prosedur diatas. Untuk melakukan Tips ini sebaiknya sudah mengetahui prosedur dalam membuat partisi dengan program FDISK. Yang perlu dicatat pada tips ini adalah, berhati-hati pada pemakaian program LLF. Sebaiknya mengunakan single hard disk untuk mengunakan program ini. Kesalahan melakukan LOW LEVEL FORMAT pada hard disk sangat fatal dan tidak dapat dikembalikin seperti kondisi semula.
Untuk hard disk yang terkena bad sector sebaiknya mengunakan hard disk yang kondisinya belum terlalu parah atau bad sector terdapat di beberapa tempat dan tidak sporadis tersebar. Kerusakan pada banyak tempat (sporadis bad sector) pada hard disk akan menyulitkan pencarian tempat dimana terjadi bad sector.
7.      Partisi dan Cara mempartisi Hard disk
1.      Partisi hard disk
       Mempartisi hard disk artinya membagi ruang memori pada hard disk. Setiap hard disk minimal harus dipartisi satu kali, dan menyesuaikan dengan sistem operasi yang akan digunakan.. Sebuah komputer yang menginstal lebih dari satu sistem operaai biasanya mempunyai beberapa partisi. Keuntungan dari partisi yang lebih dari satu antara lain dapat meminimalisir keruwetan pada sistem operasi, data dapat dibuat lebih aman, penggunaan ruang hard disk yang efisien, memudahkan back up data dan pencarian file.


Dalam sebuah hard disk memiliki beberapa tipe partisi, yaitu :
1.         Partisi Primary
             Partisi primary merupakan partisi utama pada hard disk yang memuat   sejumlah file data. Fungsi dari partisi primary ini juga sebagai partisi yang pertama kali diakses komputer untuk booting.
2.         Partisi  Extended
            Partisi extended juga merupakan partisi utama pada hard disk Partisi extended berfungsi untuk mengatasi keterbatasan pembagian partisi. Partisi extended tidak menangani pengolahan data secara langsung. Untuk dapat menggunakannya kita harus menciptakan partisi logical terlebih dahulu.
3.         Partisi  Logical
            Partisi logical merupakan partisi sampingan yang terdapat partisi extended. Partisi logical mampu menampung berbagai macam file data.
Sebelum kita mempartisi hard disk maka kita harus memperhatikan terlebih  dahulu :
1.      Jenis partisi yang akan kita pakai
      Sesuaikan partisi dengan system operasi yang akan dijalankan, karena system operasi harus berjalan sesuai dengan lingkungannya sendiri, missal , Windows 95 = FAT 16, Windowa 97 & 98 atau 98SE = FAT16 & FAT32, Windows 2000 & XP = FAT32 & NTFS5, Linux = Ext2 atau Ext3
2.      Besar kapasitas hard disk harus memenuhi syarat jenis partisi
       Besar kapasitas hard disk harus memenuhi syarat jenis partisi contoh :
      FAT16 = maksimal hard disk 2 GB, FAT32 = seluruh hard disk 850 MB ke atas, NTFS = maksimal hard disk di atas 1 TeraByte
3.      Software yang dapat digunakan untuk mempartisi hard disk
1.      FDISK                  
Aplikasi ini sudah ada tersedia di dalam system booting Microsoft windows, tetapi sesuai dengan masing-masing system operasi           bootingnya.
Kelebihannya, tersedia Cuma-Cuma dalam CD Master windows atau dibuat di disket system booting s.o bersangkutan.
Kekurangannya, kita hanya dapat membuat jenis partisi sesuai S.O bersangkut.
Bila kita membuat 2 partisi dalam 1 hard disk, maka hasilnya 1 partisi primary, 1 partisi logical.
2.      RANISH PARTITION MANAGER
Keuntungan memakai ranish partition manager yaitu  mudah dipakai, dapat membuat berbagai jenis partisi (FAT16, FAT32, NTFS, BEOS, LINUX, dll), dapat membuat 2 buah (lebih) partisi primary, dapat membuat lebih dari 2 partisi dalam 1 hard disk.

3.        POWER QUEST MAGIC
    Keuntungan memakai Power quest Partition Magic yaitu dapat membuat berbagai jenis partisi., dapat membuat 2 buah (lebih) partisi primary, dapat membuat lebih dari 2 partisi dalam 1 hard disk
 Kekurangan memakai Power quest Partition Magic yaitu Kurang baik dipakai untuk pemula. Karena dijalankan dari windows, maka dapat saja terjadi kerusakan partisi yang tidak kita inginkan.
2.      Cara mempartisi Hard disk
Mempartisi harddisk merupakan hal yang lebih baik dilakukan pada sebuah computer. Dengan adanya beberapa partisi harddisk, maka kita akan bisa mengatur letak atau lokasi drive untuk system, dan drive untuk penyimpanan data. Dengan demikian jika suata saat windows mengalami crash, atau rusak, dan perlu untuk diinstall ulang, maka data yang disimpan akan tetap terjamin keamanannya.
Selain hal tersebut, dengan mempartisi harddisk kita akan lebih mudah dan lebih cepat untuk melakukan defragmentasi, daripada harddisk yang tanpa partisi akan lebih mamakan waktu yang cukup lama. Partisi ini bisa juga bermanfaat untuk mencegah atau meminimalisasi adanya bad sector pada harddisk. Oleh karenanya saya tetap menyarankan agar harddisk yang hanya terdapat 1 partisi, lebih baik di partisi menjadi beberapa partisi.
Bagi sahabat yang menggunakan windows 7, jika ingin mempartisi harddisk menjadi beberapa partisi tanpa menggunakan software, bisa diikuti langkah-langkah berikut ini :
1.      Klik kanan [computer] > pilih [manage]
2.      Pada jendela “computer management”, pilih [storage] kemudian pilih [disk management].
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhecy6zsKotYd94K1ZrvmpT6NXYKAt6oYKod53nGsA-E34im71VYadWo8cBAcb9a-4G88KrloQ9xenll0InSKrnyfvIB2evnh9EZhnZH9Q1kh_sygM9uzk9Wl12paRyLnKol7c69Yt8Z7X8/s320/disk+management.jpg

3.      Pada jendela sebelah kanan terlihat jumlah partisi yang telah ada. Kemuian klik kanan pada harddisk yang mau dipartisi. ( Kalau baru terdapat 1 partisi misal C: klik kanan pada partisi C:, kalau sudah ada beberapa partisi “seperti gambar dibawah” dan mau di partisi lagi maka klik kanan pada drive yang mau di partisi lagi ) kemudian pilih [Shrink Volume].
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLqf7_dgb4ur0TucYuTLszEow_gj18cjiJb7kDPHO_iWtCBIdBnnKTEFdaUDoUpxueynT9jVwLGmF_2iwlJyzSW7PGNjvzZeGb55-JO3Z1tOHcbUwRUS3H50hDUeDTqAF2ZCCZVNF4BJNW/s320/shrink+volume.jpg

4.      Muncul “querying shrink space” dan tunggu sebentar.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5Q04ohXGapzLHxjzDBiJAK8StvrORMUk4giigVieaQM5lkr5cLmUc-T9-BHl4tZuepeOhmbfpTpVQ9PW64lnorER9GskiVzfk9S1_e_VulvYdrT86C-AutgASSEcclJHowtF6gCaKwFJi/s320/QUERYING+SHRINK.jpg

5.      Muncul jendela shrink. Disini shobat diminta untuk menentukan volume partisi yang mau dibuat. Isikan saja berapa volume sesuai dengan yang shobat rencanakan. Setelah itu klik [Shrink].
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbh_Qt9tflV1kcpoSnaD7MiE9hTcZuN4RTsBU8vhknhN-ETwvHhPPnxyA1V8LKCBFfhaoCsN0mzS-X57lOY4hq7bj6VGpenrAxYy8Bl0d2GqbAbP1Whlh7hWHK4InlIa4nbkUcL4MjxGFH/s320/SHRINK.jpg

6.      Maka akan muncullah partisi baru yang masih belum terformat atau free space ( lihat partisi dengan gambar hijau ). Sampai disini partisi baru masih belum bisa digunakan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaSPOfVdk4j0KwRnWnUK3Y7aEp5J-WziT1lHkz8sEvwS2BVcM_hpzWIjuuUe6GGEbaaL3OVEBgWuu535QAUSHvG_zUNvluBgY3mo8bpfYELlDcv26GPo1PfeadosYeKuP3TjFRRe05M2Ts/s320/PARTISI+B+ARU.jpg

7.      Untuk memformat partisi agar bisa digunakan, klik kanan pada “free space” tadi kemudian pilih [new simple volume].
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghxRpvyIV3oNSTAIA9GH2vs1l2EG20R1IMaw-68vRLQSxUOlFoG7yzCxojit8ZntntsTBA6uQH_unkqBHTi_cKxBXihd9ENcgRjbhqDHzy8djn8Oz9FHyHqD7AA45Ut4JHFFpTij5YI3Es/s320/FORMAT+PARTISI.jpg

8.      Muncul [New simple volume wizard] > klik [next].
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2evK7qYWUWwm6bwbMhn1KUuT2WE4LWVe_ZdDFI4bhI4Q5l7URwx6ZWmiTpd4vg7ibvYlz235uaNfexq2h2gANTNEawFUIMpgldAM_ndrWcwEJi3Cf32Y2jzZnRQycvX9sE_CsDze06EPW/s320/NEXT+FORMAT+PARTISI.jpg

9.      Muncul jendela [specify volume size] > klik [next] lagi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2sqwwuak_SNr1MsRm024a4wJM8-4niPNHreJnRHZlb2tBnB0LodSNcmpDXx-MfkjhIUcH8IuAQ1GtxDsH488-q4HiPFLtflf7ysCb09E5-vPzs-nbprkoad2-TwC37EkV7MM7SBzCYrx3/s320/SPECIFY+VOLUME.jpg

10.  Muncul jendela [assign drive letter or path] > klik [next] lagi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJDhEi3RapKgeXu2X-Uiv06g1MRvfPMmMxCntEcTNuds0yjueKXjlKb-hnYKi6OAG5MAw0lthqPPUcm_D_nH1HhzUrt3Kbd6bVkoF-Q8PSZZu2J6Wor3pDSx96IsCCpm-XBN8ztev2q827/s320/ASSIGN+DRIVE+LETTER.jpg

11.  Muncul jendela [format partition]. Pada file system pilih saja NTFS, kemudian pada volume label > isikan “nama label drive partisi anda”, kemudian klik [next].
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7AW-zXZApPVTHG29iNemfgCTDyq2RaP3UDH6CUA5vwhOx_yWmFgA9ViWSFuobZ-rnHQiW8-zgSF3WB8q7LUx5i9NjKLcEsGv85L9rqXKWaKFYlkuyjhpt8NdLB7L2IjAUPpExZfx-1OtY/s320/NTFS.jpg

12.  muncul jendela [completing the new simple volume wizard].
Sebelum klik finish lihat dulu informasi yang tertera. Kalau belum sesuai dengan keinginan shobat, klik [back], kalau sudah sesuai silahkan klik [finish]
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0pmwLHhWWh18AOXwNjmkOQvD3umIuj7oZdL9kzn-es_Fc08_Ap4VjMiPsV1GBr-hWfegeNkm_oNynjrr3mc_vQ-imaUgnJuCOfc62fwYqlYkCTxDgUKIzYkCMJpD4kKsCV6BNlj7SmvzP/s320/FINISH.jpg

13.  Maka partisi harddisk telah selesai dan siap untuk dipergunakan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvly5pdffAZ650hO6lWLhpzuA4tK4ctOsUR7KbtcOnpFTfGfSycZSiIfKoEXzJQ19fBcB-FocAgAVs1_m9rv5tPS9UZTG26mwK9xzu0Q8Yr7VZLDvCafuZlcTZFnq3Xo_a7eNmAD4vMRYb/s320/partisi+jadi.jpg
Untuk mengecek partisi yang baru, cobalah buka windows explorer. Bila prosesnya telah benar maka akan muncul partisi baru sesuai dengan label yang telah kita buat tadi.
8.      Tips partisi hard disk
Berikut tips mengatur pembagian Hard disk sehingga bisa lebih baik dan memudahkan.
Dengan semakin murahnya perangkat yang satu ini dan kapasitas yang semakin bertambah, maka penggunaannya pun harus diperhatikan. Maskipun bisa saja kita membagi Hardisk 500 GB Menjadi 1 atau 2 partisi ( drive C: dan drive D:), tetapi hal itu menurut saya merupakan cara yang kurang baik. Berikut tips saya yang sebagian merupakan hasil pengalaman pribadi.
Pembagian hardisk memang tidak ada standard khusus, biasanya hal ini berdasarkan pengalaman atau keperluan. Cara terbaik adalah dengan menentukan terlebih dahulu kategori yang akan digunakan. Misalnya Untuk Sistem Operasi, Data, Master Program, Audio/video dan lainnya.
HardDisk-Anatomy



Gambar: Anatomy Hard disk
Perlu diingat bahwa HDD 80 GB (GigaByte) tidak sepenuhnya dapat menyimpan data sebesar 80 GB, demikian juga ketika terbaca di komputer. Untuk HDD 80 GB, biasanya hanya mampu menyimpan data atau akan terbaca maksimal 74 GB. Untuk 40 GB menjadi 37 GB, 160 GB = 149 GB, 250=232 GB, 320 = 298 GB, 500 GB = 465 GB, 640 = 596 GB, 1 TB (TeraByte) = 931 GB dan seterusnya. Sehingga kita tidak bisa membagi HDD 80 GB menjadi 4 drive dengan masing-masing berukuran sama dan terbaca 20 GB semua.
Berikut contoh pembagian HDD 160 GB (terbaca sekitar 149 GB), dengan sistem operasi Windows XP
  • Drive C : 20 GB (Label “winXP”, untuk menginstall sistem operasi windows XP dan program lainnya)
  • Drive D : 40 GB (Label “Master”, untuk menyimpan berbagai master program sebelum di install)
  • Drive E : 40 GB (Label “Data”, untuk menyimpan Data atau Dokumen)
  • Drive F : 49 GB atau sisanya (Label “Media”, untuk menyimpan berbagai file audio dan Video)
Mengapa drive C hanya berukuran 20 GB ? Bagi kebanyakan orang, drive C sebagai lokasi installasi sistem operasi tidak memerlukan banyak tempat. Untuk Windows XP paling hanya 2 GB, Office sekitar 1 GB dan sisanya berupa program-program lainnya dan biasanya masih mencukupi. Sehingga dengan ukuran yang kecil akan lebih mudah dalam merawatnya, seperti ketika scan virus, spyware, defragment hardisk lebih cepat dan lainnya
Dalam mem-format HDD, biasanya ukuran yang dimasukkan dalam MB (Mega Byte). Kemudian Agar HDD terbaca sebesar 20 GB, maka ukuran yang kita masukkan dalam MB harus lebih besar dari 20.000. Misal kita tentukan ukurannya 21.500 MB, maka ukuran ini akan terbaca sekitar 20 GB. Atau bisa ditambah sedikit misalnya 22.000 MB (terbaca 20.5 GB). Demikian juga ketika menentukan ukuran 40 GB ( diisi sekitar 43.000 MB). Untuk lebih mudahnya bisa melihat Konversi GigaByte
a.       Memindah Lokasi My Documents
Ketika kita membuka Windows Explorer maka akan ada directory My Documents dan pada awalnya lokasi My Documents ini ada di drive C;, lengkapnya biasanya di folder C:\Documents and Settings. Menyimpan dokumen di drive C menurut saya kurang aman, dan perlu dipindah ke Drive selain C. Misalnya dari contoh diatas adalah drive E:
Untuk mengubah agar My Documents membuka lokasi drive/folder lainnya, caranya dengan klik kanan My Documents dan pilih Properties kemudian klik tombol Move dan pilih lokasi baru tempat penyimpanan dokumennya, misalnya drive E:.
Cara ini hanya merubah lokasi My Documents ke lokasi baru, sehingga jika sudah ada data di My Documents, maka harus dipindah manual ke lokasi baru ini. Data lama tetap masih ada dan tidak terhapus.
move-my-documents
Setelah lokasi di pindah/diubah, maka ketika kita menyimpan di My documents, data akan tersimpan di drive/folder baru tesebut ( contoh diatas drive E:), tidak tersimpan di drive C: